Hal-hal yang Pertimbangkan Investasi Rumah atau Kavling

Ketika ini investasi properti kian diminati oleh banyak orang, baik investasi tanah maupun rumah. Tapi dari kedua jenis investasi tersebut, banyak juga yang tidak mau memulai apakah kepemilikan tanah atau investasi rumah yang paling menguntungkan.

Tentu saja investasi tanah dan rumah mempunyai pro dan kontra, namun yang pasti keduanya bisa mendatangkan profit bentang panjang. Berinvestasi tanah dan rumah tidak akan pernah menghadapi inflasi atau penurunan harga, sehingga sungguh-sungguh sesuai bagi Anda yang berharap mengawali investasi.

Padahal, harga tanah dan rumah tiap tahun meningkat drastis. Kans ini tentunya karena keperluan masyarakat akan tempat tinggal semakin meningkat dan jumlah penduduk yang terus bertambah. Nah, sebelum Anda menentukan salah satunya, yuk simak perbandingan kelebihan dan kekurangan investasi tanah vs rumah di bawah ini.

Tanah Kavling: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan Beserta Tipenya!

1. Peluang nilai tambah

Anda dapat merasakan keuntungan dari investasi ini dalam rentang panjang, semisal investasi rumah dapat diciptakan daerah usaha, gazebo, rumah kontrakan, rumah kost. Jadi, dengan properti ini, Anda dapat seketika menerima penghasilan tambahan dari rumah yang Anda miliki.

Sementara itu, pengembalian investasi tanah mungkin lebih rendah sebab tanah lebih susah untuk disewakan, terlebih sekiranya tanahnya terlalu besar. Namun, untuk kavling di tempat padat penduduk, masih ada potensi untuk menciptakan banyak uang, mis. B. pembukaan tempat parkir untuk disewakan, lokasi tenda, dan lain-lain.

Baca Juga: Berbagai Tips kamar simpel yang nyaman.

Bumi Tirta Pakuan Persembahkan Rumah Minimalis Modern

2. Berdasarkan lokasi

Seperti halnya tanah dan rumah, lokasi yang strategis ialah hal yang paling penting untuk dipandang, jadi jangan asal beli. Namun strategis lokasinya karenanya kian mahal harganya, tapi perlu juga memperhatikan kemudahan akses, fasilitas penyokong dan jumlah pengunjung.

Rumah di sentra kota pasti bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Tetapi kavling yang berada di lokasi sebetulnya memiliki potensi yang lebih besar bagi pemberi modal atau pengembang sehingga dapat menawarkan skor jual yang cukup tinggi untuk kavling tersebut.

3. Waspadai risiko Kepemilikan properti

Tentu saja, ada risiko dalam investasi real estat, salah satunya adalah pencurian. Tapi|Tetapi|Melainkan|Namun} Anda memastikan untuk membeli rumah, ada risiko pencurian, bencana alam tak terduga yang dapat mengurangi poin investasi dan pun sirna dalam petaka.

Namun, bagi mereka yang berinvestasi lahan, perlu juga mengantisipasi risiko pergeseran batas lahan dan kemungkinan lahan tersebut dihasilkan daerah pembuangan sampah bagi warga sekitar.

Baca Juga: Mau desain kamar tidur memanjang yang nyaman?

4. Pengeluaran Biaya Tambahan

Apabila rumah dan properti juga memerlukan biaya. Rumah memiliki biaya perawatan tiap tahun, mulai dari pengecatan dinding, profesi listrik, pipa ledeng, dan lainnya. Namun rumah berada di zona perumahan, lazimnya ada biaya keamanan dan kebersihan yang ditagihkan secara rutin setiap bulan.

Kecuali rumah yang memiliki asuransi tentu akan membuat Anda mengeluarkan uang lebih banyak. Namun itu, ada pajak konstruksi yang patut dibayarkan kepada negara setiap tahun. Namun hal ini tak berlaku untuk investasi tanah karena tidak memerlukan biaya pemeliharaan, pajak, asuransi dan keamanan, sehingga tanah lebih menguntungkan.

5. Return dan Capital Gain

Membeli tanah tentu lebih murah daripada membangun rumah, tetapi pengembalian dan keuntungan modal yang lebih tinggi dapat ditemukan di tanah. Kenaikan skor investasi tanah per tahun sekitar 20 sampai 25 persen, sedangkan nilai investasi rumah meningkat dari 15 menjadi 20 persen.

Untuk meningkatkan poin jual kembali suatu investasi real estate, sebaiknya tunggu minimal 5 tahun, karena tiap tahun harganya akan terus naik. Dengan menunggu sebagian tahun, poin tambah investasi Anda juga meningkat secara signifikan.

6. Tingkat likuiditas dan dapat dihasilkan agunan

Rumah diyakini memiliki kekuatan jual yang lebih tinggi dari tanah. Tapi itu, rumah lebih mudah dipakai dan diperdagangkan, sehingga dapat dibuat jaminan pinjaman bank. Sementara itu, investasi tanah mempunyai skor likuiditas yang lebih rendah karena tanah tak gampang dipasarkan dan susah digunakan untuk pelbagai aktivitas serta tanah tak dapat diwujudkan agunan.